PAGI buta. Kala matahari belum lagi menampak sinarnya. mobil ayah sudah menderu. Gas tipis-tipis.
Saat itu, udara belum juga hangat. Ayah tak peduli. Beliau kenakan jaket rapat- rapat untuk mengusir hawa dingin. Balutan jaket yang sebenarnya, belum cukup menghangat badan.
Besarnya rasa tanggung jawab memijarkan semangat Ayah. Udara dingin dan lembab hanyalah masalah amat kecil.
Fisik Ayah tak sekuat dulu. kendati begitu, beliau tak pernah surut. Fisik Ayah tak pernah menyerah pada beban. Beliau sekuat tenaga merampungkan pekerjaannya.
---‐---
Kini, ketika predikat ayah kusemat, terbuka lebar ingatan itu. Dari mana perjuangan ayah bermula. Sejak balita bahkan hingga kini, kasih sayang Ayah tak pernah surut. Apalagi memudar.
Komentar
Posting Komentar