JUM'AT malam (22/10/2021) saya kanugrahan undangan resepsi Hari Santri Nasional PCNU Wonosobo.
Saya bertiga. Bareng Pak Subhan dan Fadhil, siswa kelas 6 KH Bisyri Syamsuri. Kami tiba di tempat resepsi sekira pukul 8 malam. Acara diadakan di gedung baru PCNU Wonosobo. Terletak di desa Ketinggring.
Resepsi bermula dengan shalawat. Grup hadrah Pondok Pesantren Safinatun Najah mengajak hadirin larut memuji Baginda Nabi.
Ketua Tanfidziyah, Bapak KH Ngarifin Siddiq lantas membeber dhawuh usai kumandang ayat suci Al Quran.
" warga NU harus ada di semua lini kehidupan". Tukas beliau.
Nahdliyyin disebut tak boleh ragu belajar hal baru. Kudu berani mempertahankan kebaikan model lama. Juga lebih berani menyerap kebaikan dari pola baru.
" Jadilah seperti ikan hidup. Yang tak pernah larut dalam air yang ditempatinya. Ia tetap tawar meski berenang dalam asinnya air laut".
Setelah arahan ketua Tanfidziyah resepsi berlanjut. Potong tumpeng secara simbolis. Pembacaan pemenang lomba HSN. Ditutup mau'idhoh.
Alhamdulillah MI Ma'arif Klesman termasuk salah satu pemenang lomba. Fadhil, anak kami meraih juara 3 MHQ.
Saya tanpa dinyana juga ikut ketsawaban jadi nomer 3 lomba penulisan artikel ke-NU-an. Ini rezeki tak terduga.
Sebuah kesyukuran besar. Semoga jadi awal cerita menulis baru. Setelah lama tak belajar nulis selepas dari El-Waha - majalah Pesantren Al Hikmah 2 - tak kurang 8 tahun silam.
Komentar
Posting Komentar