Sangkaku selimut malam kekal adanya
Sangkaku langit sudah usai memancar secercah cahaya
Namun, aku keliru
Sungguh... aku keliru
Pandangan mataku terlalu bias
Gelap malam itu sirna sudah
Bahkan sebelum sang surya datang
Langit malam Engkau jadikan berkelip
Terlebih, saat fajar datang
Cahaya demi cahaya kian menebar
Menerangkan tiap gulita
Membangkit bangkitkan langkah yang limbung
Oh Tuhan
Betapa Maha Welasnya Engkau
Jika kasih Ibu saja pada anaknya dianggap tak terhingga
Bagaimana dengan kasihMu yang Maha
Puja BagiMu. Pemilik segala puja puji
Komentar
Posting Komentar