Jum'atan di Ujung Usia

Hujan baru mereda Jum'at siang itu. Tepat ketika Pak Bisri sebagai khotib naik mimbar.

Suara bariton Pak Bisri kemudian menggema. Semua jamaah menyimak. Terkecuali anak-anak dibagian teras masjid. Perbincangan kecil mereka, sesekali mengusik khusuk hadirin.

Tak tahan, Pak Junaidi menghampiri kelompok bocah. Meminta mereka tenang. Mereka menurut.

Di mimbar, Pak Bisri mengupas keutamaan bulan Rabiul Awal. 

"Rabiul Awal sungguh bulan mulia. Di bulan inilah Baginda Nabi lahir kedunia"

Pak Bisri fasih menceritakan keajaiban alam ketika Rasulullah lahir. Mulai dari padamnya api abadi sesembahan kaum majusi di Persia. Hingga runtuhnya istana Kisra.

Di akhir khutbahnya, Pak Bisri mengajak jamaah jumat untuk meneladani Kanjeng Nabi.

***
Di tengah hadirin, diam-diam seberkas air mata jatuh. Menimpa sarung polos hitam.

Entah apa yang membikin bujang di ujung Masjid itu mengharu. Nampak jelas, Ia membendung tangisnya. Jika tak berada di tengah banyak orang. Bisa jadi ia sesunggukan.

Komentar