Semasa hidupnya, Allahuyarham Simbah KH. Muntaha Alhafidz dikenal memiliki riwayat kesehatan yang baik.
Pada usia sepuh, yakni 94 tahun, beliau masih mampu melakukan perjalanan ke negeri Cina untuk berziarah ke makam sahabat, Sa’ad bin Abi Waqash.
Kebugaran simbah Muntaha sempat membuat tim medis di luar negeri terheran.
Usai uji kesehatan didapati seluruh organ tubuh Simbah Muntaha dinyatakan masih berfungsi dengan normal. Dokter yang memerika terperangah, hingga sempat bertanya mengenai resep kesehatan Simbah.
Samsul Munir Amin di bukunya ‘KH. Muntaha al Hafizh, pecinta Al Qur’an sepanjang hayat’ menulis penuturan Almarhum KH Habibullah Idris perihal 3 resep sehat bugar Simbah Muntaha.
Tiga resep itu ; read, sport dan give.
Pertama, read. Yakni selau membaca Al Qur’an. Kurang dari tujuh hari, Almaghfurlah Simbah terbiasa mengkhatamkan Al Qur’an 30 juz.
Kedua, sport atau olahraga. Dalam keseharian, Simbah Muntaha terbiasa menjaga kebugaran tubuh dengan berjalan kaki. Kebiasaan berjalan kaki ini telah beliau mulai sejak muda.
Diceritakan, ketika berangkat menimba ilmu ke sejumlah Pesantren, seperti Pesantren Kaliwungu, Pesantren Krapyak dan Pesantren Termas, simbah Muntaha memilih menempuh perjalanan dengan berjalan kaki.
Keistiqamahan beliau dalam shalat malam turut mendukung kebugaran beliau.
Lalu ketiga, give alias memberi. Dalam istilah jawa ‘loman’. Simbah Muntaha selalu menitip pesan pada santri untuk bersikap dermawan dan suka menolong sesama. Sikap loman ini beliau wujudkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Komentar
Posting Komentar