Istrinya ‘Aisyah berkata “ Dalam rumah tangga Rasulullah Saw belum pernah ada cadangan makanan, bila makan di siang hari, tiada persediaan untuk makan malam.
Kalau makan di malam hari tiada persediaan untuk makan esok
harinya. Nabi Saw belum pernah mempunyai dua lembar gamis, serban dan sarung
atau dua pasang sandal. Dan belum pernah pula menyimpan sesuatu untuk dirinya sendiri”
Imam Ahmad dan Muslim meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw
tidak pernah kenyang, dari tepung gandum selama tiga hari berturut turut hingga
akhir hayatnya.
Demikian juga beliau tidak pernah makan roti yang dibuat
dari tepung halus. Sejak beliau dibangkitkan oleh Allah sebagai Nabi hingga
beliau wafat.
Kadangkala satu atau dua bulan berlalu, dapur rumah tangga
Rasulullah tidak kelihatan nyala api atau asap yang mengepul. Kurma dan air
itulah makanan sehari-hari.
Jabir mengisahkan pengalamannya, menjelang hari perang Khandaq
berkata “ Nabi saw bersama sama para sahabatnya, tiga hari berturut-turut,
tidak merasakan makanan apapun dalam kesibukan menggali tanah maka muncul sebuah
batu besar lagi keras. Nabi Saw memerintahkan agar batu itu disirami air. Aku
yang sempat berpaling melihat Nabi Saw, kiranya ia sedang mengikat perutnya
dengan batu untuk menahan rasa lapar (HR Ibnu Sa’ad)
Aisyah berkata lagi “ Hingga hari wafatnya, Rasulullah Saw
tidak pernah kenyang dari roti yang digoreng dengan minyak zaitun dua kali
berturut-turut dalam sehari (HR Muslim)
----- sumber ; Insan Kamil, sosok keteladanan Nabi Muhammad
Saw, Dr. Sayyid Muhammad Alwy al Maliky
Komentar
Posting Komentar