Zuhudnya Nabi Kita Muhammad Saw (1)

Sifat zuhud atau tidak mengutamakan kesenangan duniawi, jelas terlihat dalam kehidupan Nabi kita Muhammad Saw dan terbukti bahwa hidup serba kekurangan dalam rumah tangga maupun dalam kehidupan pribadi beliau, adalah atas kehendaknya sendiri, bukan karena terpaksa.

Bukankah setelah seluruh jazirah Arab berhasil dikuasinya. Dan harta kekayaan datang mengalir berlimpah-limpah dari segala pelosok. Namun beliau mengesampingkan kemewahan dan kesenangan dunia yang fana itu.

Beliau tetap tidur di atas tikar kasar, sehingga membekas pada kulit rusuk dan pinggangnya.

Ketika datang kepada beliau sebagian sahabatnya menawarkan tilam yang empuk, beliau menolaknya. Seraya berkata “ Apa perlu aku dengan kesenangan dunia ini. Perumpamaanku dengan kehidupan dunia ini, bagaikan pejalan di hari panas yang terik, lalu ia berhenti sejenak, sekadar mengasuh. Dan tidak lama lagi, tempat itu akan ditinggalkannya”

Allah Swt pernah menawarkan kepada Nabi Saw emas sebanyak butiran pasir yang ada di saluran air bah kota Makkah. Namun beliau enggan menerima tawaran itu.

“ Tidak ya Tuhanku” ujarnya, “ Lebih baik lapar sehari, dan kenyang sehari. Bila kenyang aku bersyukur memuji dan memujamu, dan kalua lapar, aku akan meratap berdoa kepadamu”

Beliau yang puas dengan hidup sederhana di dunia ini, pernah berdoa “ Ya Allah, berikanlah kepada keluarga Muhammad, rezeki sekadar cukup dimakan” Demikianlah Bukhari dan Muslim meriwayatkan.

----- sumber ; Insan Kamil, sosok keteladanan Nabi Muhammad Saw, Dr. Sayyid Muhammad Alwy al Maliky


Komentar