memoar : mengintip dapur redaksi majalah El Waha


Sekira tahun 2010

Malam kian larut. Ketika suara lalu lalang santri makin senyap terdengar. Sepi. Jam  dinding di tengah ruang sudah menunjuki pukul 10. Di sebuah lostrongan, semacam ruang memanjang, beberapa santri terlibat diskusi.  Di ruang itu, santri dari beragam latar pendidikan saling beradu gagasan.

Rencana penerbitan El Waha  mengumpulkan mereka. El Waha, nama majalah tiga bulanan santri Al Hikmah 2 itu hendak naik cetak. Jadilah malam itu, tim El Waha bermusyawarah, mencari tema tepat untuk edisi akan terbit.

Tema El Waha terutama didapat lewat musyawarah mufakat. Jika tak mencapai kata mufakat, baru melalui suara terbanyak. Ketika rapat berjalan, tiap anggota  El Waha bebas mengeluarkan  gagasan. Suasana demokratis nampak dipelihara. Pada akhirnya, semua kudu berbesar hati, kala ide pikirnya bersambut setuju atau tidak.

Momen rapat juga jadi ajang makrab bagi tim El Waha. Suasana makin akrab tertenun di tiap rapat. Maklum, banyak anggota  berlatar belakang pendidikan berbeda. Ada yang masih mengeyam pendidikan SLTP, SLTA, hingga mahasiswa. Di aktifitas harian, belum tentu bertemu. Maka fungsi rapat, selain membahas rencana penerbitan, juga sebagai ajang silaturahim.

Dalam pelaksanaannya, rapat biasanya dipimpin oleh pimpinan redaksi, dibantu sekretaris redaksi sebagai notulis. Pimred akan membuka rapat dengan penetapan tema majalah. Selain menentukan tema, rapat juga membagi tugas peliputan.  Tiap tim mendapat bagian tugas. Menanggung jawabi rubrik demi rubrik, menyelesaikan tugas dalam tenggat tertentu.

Rapat berakhir, dan proses kreatif pun dimulai. Usai rapat, keesokan harinya, sekretaris redaksi akan melayangkan surat tugas pada seluruh tim. Selanjutnya, tim El Waha akan menyebar. Mengumpulkan fakta menjadi berita. Menyusun kata jadi tulisan bermakna. Hingga menjepret kamera dapati foto bicara.

Usai semua rubrik terisi. File rubrik El Waha singgah barang sejenak ke editor. Tugas editor adalah menyeleksi tiap gagasan dan tulisan. Saat editor mencukupkan tugasnya, file masuk ke meja desainer. Desainer El Waha akan menggodok desain cover dan layout majalah. Dua aplikasi digunakan untuk ini, corel draw  untuk membuat cover dan indesign untuk menata layout.

Masuk tahap akhir, bakda desain majalah final, El Waha naik cetak. Jumlah eksemplar cetakan disesuaikan dengan jumlah total santri putra dan putri. Dalam perjalanannya, El Waha sempat menyambangi percetakan di beberapa kota. Sebut saja, Yogyakarta, Banyumas, Solo, dan Jakarta.

Proses cetak biasanya memakan waktu dua tiga minggu. Selesai cetak, majalah akan dikirim  langsung oleh pihak percetakan, terkadang juga dikirim melalui kantor pos.

Sampai disini tugas tim redaksi El Waha berhenti. Tugas berikutnya menanti tim usaha majalah terkait pendistribusian majalah ke tangan santri. Tim usaha akan bekerjasama dengan pengurus pondok bagian litbang.

Tugas tim usaha tak sekedar menyalurkan majalah pada santri. Tim ini punya tugas besar untuk mempromosikan majalah El Waha pada khalayak. Baik lewat online atau offline. Lewat jalur online, tim usaha bergeriliya mengenalkan Elwaha melalui media sosial, email, hingga blog. Sedang di jalur offline, tiap hari jum’at, tim usaha membuka stand Elwaha. Membaris majalah edisi per edisi di meja. Cara ini cukup berhasil mengundang banyak wali santri melihat-lihat El Waha, tak sedikit pula yang membawa El Waha sebagai teman pulang.

Demikianlah. Penggalan ini. Tentang El Waha, hulu hingga hilir proses kreatifnya. Sedikit cerita tentang santri-santri didalamnya. Tentu, amat kecil cerita ini. Pengalaman belajar di El Waha adalah momen berharga yang tak cukup diwakili kata-kata.

El Waha ibarat sumber yang tak habis diambil hikmahnya. Dalam segala lebih kurangnya, El Waha merupakan tempat menuang kreatifitas santri. Mengasah bakat dan menguji tekad belajar di bidang tulis -menulis, desain, gambar, fotografer, manajemen organisasi dan tentu masih banyak lagi.

Salam hangat untuk semua sahabat El Waha, angkatan berapapun. Sungguh, saya bersyukur, pernah diberi kesempatan menjadi bagian dari majalah kebanggan santri Al Hikmah 2 ini.  Semoga El Waha kian berkibar lebih tinggi, memberi manfaat lebih luas lagi. Amiin.

                                                                                                                         23 Januari 2017, 1:14

Komentar