Jaoza (3)

Tak usah kau tanya mimpi apa aku semalam ? bukankah Tuhan memberi anugerahNya saban waktu.
Mukmin itu ajib, kata Baginda Nabi. Ia bisa memperoleh kebaikan di momen apa saja. Kala ia bersyukur atas nikmat, dan bersabar kala mendapat cobaan. Ia bernaung kebaikan.

Mengucap syukur dan sabar semudah menuliskannya. Di tataran nyata, dua itu kudu diperjuangkan. bahkan untuk miliki rasa syukur, kita kudu melatih diri. Demikian kata Gus Baha.

tahaddus binnikmah

Siang itu. tepat pukul 13.10. Jaoza hadir di tengah keluarga kecil kami. Alhamdulillah, usai melewati cukup proses. Bayi mungil dengan berat 3,7 kg menangis keras di ruang bersalin RSUD.

Mendapati Jaoza saya mengharu biru. Saya tak mampu membendung rasa. Tetesan air mengkuyubi masker yang saya pakai. Tetiba mata sembab. Lidah ikut tercekat. 

Usai lahir bayi mungil yang jauh hari telah kami persiapkan namanya itu, lalu diperiksa perawat. Dengan teliti, perawat menimbang, mengukur tinggi, dan lainnya.

Alhamdulillah, jaoza oleh perawat dinytakan sehat. Alih- alih diperbolehkan pulang. Prosedur rumah sakit mengharuskan ibu dan bayi istirahat di bangsal. Saya kembali mengurus surat ke loket administrasi.

Bersambung . . .

Komentar