Rasulullah Saw ada kalanya mengerjakan sesuatu sekadar
mengikuti adat kebiasaan yang lazim berlaku, yang tidak ada mudharatnya
sedikitpun.
Misalnya waktu beliau akan menulis surat kepada beberapa
raja dalam rangka dakwah, mengajak dan berseru kepada mereka untuk masuk Islam.
Maka ada diantara sahabat yang berkata kepada beliau.
Bahwa raja-raja itu enggan dan tidak akan membaca
surat-surat tanpa stempel. Maka Rasulullah Saw segera membuat cincin stempel
yang diukir dengan kalimat “Muhammad Rasulullah”
Demikian juga perkara-perkara yang sedikitpun tidak ada
madharatnya, ada kalanya ditinggalkan sekadar menghindari fitnah atau bencana
yang timbul bila hal itu dilakukan.
Seperti sabda beliau kepada ‘Aisyah. “ Kalau seandainya kaumku
bukan baru saja hidup di zaman jahiliyyah, niscaya akan kuperintahkan memugar
Ka’bah. Akan kukeluarkan dari dalamnya apa yang harus aku keluarkan. Dan aku
tinggalkan ia hingga ke batas dasar yang diletakkan oleh Ibrahim”
----- sumber ; Insan Kamil, sosok keteladanan Nabi Muhammad
Saw, Dr. Sayyid Muhammad Alwy al Maliky
Komentar
Posting Komentar